Shafiq Buang

Sunday, 17 August 2025

Wasiat Shafiq Buang 45

 

Penulis

Saudara-saudari sekalian,

Hadirkan-lah Allah dalam hatı kamu!

Jika mana hati engkau tidak dipenuhi dengan ingatan terhadap Allah, engkau pasti akan lalai!

Dan hati yang lalai dan sering lupa pasti sulit untuk khusyuk dalam solat dan dalam apa jua amal ibadah yang dilakukan.

Isikan-lah hatimu dengan ingatan sebanyak-banyaknya terhadap Allah Azzawajalla!

Hanya dengan cara itu sahaja engkau meraih ketenangan, kebahagiaan dan kemanisan dalam apa jua amal ibadah baik solat, puasa, zikir dan sebagainya!

Di antara nasihat indah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampaikan adalah,

تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ

“Kenalilah Allah di saat senang (lapang), niscaya Allah akan mengenalmu di saat susah.” (HR. Tirmidzi no. 2516; Ahmad, 1: 293; Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 14: 408. Syekh Syu’aib Al-Arnauth dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Imam Ahmad menyatakan bahwa sanad hadis ini kuat)


ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb.

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-R'ad 13:28)


Al-Baqarah · Ayat 152

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِࣖ ۝١٥٢fadzkurûnî adzkurkum wasykurû lî wa lâ takfurûnMaka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

Wasiat Shafiq Buang 44

 

Penulis

Saudara-saudari sekalian,


Dalam kehidupan akhir zaman dan nyawa yang tersangat singkat ibarat nafas yang ditarik, ditahan dan dihembus ini, usahakan lah sekeras-kerasnya untuk engkau capai makam ikhlas sebenar ikhlas!

Ikhlas yang sebenar itu ialah dengan kau melakukan apa jua kebaikan, meninggalkan apa jua keburukan, baik dipandang orang atau tidak, engkau tetap lakukan tanpa mengharap apa-apa jua perhatian selain dari Allah!

Lakukan lah segala amaliah, ibadah, aktiviti dan segala macamnya dengan niat yang suci murni iaitu hanya kerana Allah semata-mata! Zahirkan lah rasa cinta rindu kasih mahabbah batinniyah terdalam itu untuk Allah Subhanahu Ta'ala dan Baginda Sayyidinna Muhammad Rasulullah Sallahu alaihi wassalam sahaja!

Hanya dengan membuangkan kecintaan terhadap dunia engkau akan di-isikan dengan rasa ikhlas menuju Allah.

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk: 2). Dalam Tafsir Al Qurthubi disebutkan bahwa As Sudi berkata mengenai ayat ini, yang dimaksud orang yang paling baik amalnyaadalah yang paling banyak mengingat kematian dan yang yang paling baik persiapannya menjelang kematian. Ia pun amat khawatir menghadapinya.

Imam Ghazali alaihi salam di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin menukil wasiat dari Ruhullah Nabi Isa Alaihis Salam yang berbunyi,

وقال عيسى عليه السلام : لا تتخذوا الدنيا ربا فتتخذكم عبيدا

“Jangan kalian menjadikan dunia sebagai Tuhan, maka dunia akan menjadikan kalian sebagai hamba.”

Barangsiapa yang menjadi hamba dunia maka dunia akan menghancurkannya sehancur-hancurnya baik secara cepat atau lambat. Dan itu yang kini sedang terjadi di belahan dunia manapun di akhir zaman ini.

- Shafiq Buang, 17 August 2025, 22 Safar 1447H, 3:16pm.

Wasiat Shafiq Buang 43

 

Dari kiri: Syakh Dahlan, Syakh Sahrin, Penulis, Shaykh Faisal, Shaykh Habib & Shaykh Ali.

Saudara-saudari sekalian,

Haruslah kita belajar minta maaf dan memaafkan. Ini kerana hati kita dipenuhi dengan ke-egoaan ataupun ke-aku-an yang melampau sehingga kita sukar untuk memaafkan orang yang menyalahi kita secara sengaja atau tidak. Apatah lagi kalau kita pula ingin meminta maaf kepada orang yang kita sendiri secara sengaja atau tidak sengaja menyakiti.

Menyakiti perasaan seseorang itu merupakan dosa besar dan haram hukumnya. Kita dituntut untuk mengembirakan orang yang mana fadilatnya ibarat ber-iktikaf di Masjid Nabi! 

Janganlah engkau sombong dan bersifat seperti iblis yang hanya menuruti ego api diri mu yang senantiasa ingin merasa benar walaupun ternyata secara jelas engkau itu salah!

Untuk engkau mencapai maqam nafsu mutmainnah atau qalbun salim (jiwa tenang), paksa kan lah diri mu sekeras-kerasnya untuk buang ego mu sehingga diri engkau itu tidak lagi kau terpandang lagi! Yang wujud dan ada hanyalah Allah semata-mata!


- Shafiq Buang, 17 August 2025, 22 Safar 1447H, 2:56am.