Shafiq Buang

Tuesday, 3 April 2012

Kosong dan Satu

Hari demi hari,
Rindu ku semakin membara,
Kepada yang Satu,
Adakah Dia merindui ku seperti ku merindui Nya?

Ku sanggup menahan segala pedih pilu,
Demi Dia,
Walaupun kadangkala ku ingin keluar dari penjara ini,
Tapi ku tidak boleh menolak hadiah yang diberiNya,
Harus ditabah hati yang gentar,
Harus dikuat akal yang lemah.

Hati ku bergetar,
Darah ku berderau kencang,
Seluruh tubuh ku bergentar,
Seolah-olah memberi amaran,
Perjuangan ku hampir tamat,
Tak sabar diri ingin berjumpa empunya diri.

Walau neraka sekalipun tempatku,
Ku harap Dia tersenyum kepada ku,
Kerna Dia lah Satu yang ku tuju,
Aku yang kosong dan tiada apa,
Hanya Dia saja yang Maha Sempurna,
Telah banyak hadiah diberi-Nya kepada ku,
Sukacita ku menerima dengan senyuman,
Nikmat dirasa tak terkata,
Hanya mereka yang merasa kan tahu.

Beribu jalan,
Menuju yang Satu,
Ada yang palsu,
Ada yang terkeliru,
Hanya diri sebenar diri,
Yang tahu,
Apa yang dituju,
Sempurnakanlah diri.

Carilah yang Satu,
Kaji apa dipinjam,
Kerna ia akan dipulangkan kepada empunya-Nya,
Pulang lah dengan seelok-elok rupa.

Zaman gelap kan muncul lagi,
Bersiaplah kau untuk menempuh ujian besar,
Kau umpama berpuasa setahun,
Kemarau, Kemiskinan, Kebuluran,
Sabar lah,
Jangan kau meminta air dari Raja Pendusta,
Kerna air itu kelak menjadi api,
Harungi api itu kelak menjadi air,
Bertahanlah,
Kau pasti berjaya,
Menuju yang Satu.

Semua kan tinggal sejarah,
Riwayat Kau dan Aku tetap menjadi kenangan ku,
Ini lah wasiat ku,
Kau terima atau tolak,
Tiada merugi Ku,
Tiada menguntung Ku,
Semoga berjumpa di dunia baru,
Salam sejahtera.

sekadar beberapa pesanan-pesanan yang terukir di ilhamku, semoga sedikit sebanyak dapat memyedarkan kau dari 'mimpi-mimpi manis' ini. janganlah kau terlena. bangkitlah..
- SHAFIQ BUANG.

Monday, January 24, 2011 at 3:06pm

No comments:

Post a Comment